Monday, December 21, 2015

"Kabur"


"Kabur"
Entah apa yang di dengki,
Engkau ada bilik sendiri,
Diusik juga orang di luar ini,
Engkau ada katil empuk berkaki,
Orang diluar ini juga yang dikacau pergi,
Apa tak pernah cukup, andai ada luahan hati,
Dah terbiasa hidup tua mengampu jari, jangan terbiasa teman, takut mati merangkak nanti.

®NASRULPUTRA™

Layang Jiwa


Jauh... yang terlihat itu, terkadang dekat di depan mata, senang yang terlihat itu terkadang mudah di pandang jiwa...

®NasrulPutra™

Kendiri



Ajarkan orang yang kamu sayang itu erti merendah diri, anak kamu mahu ayam untuk di makan, segajakan lah memberi ikan, agar dia tahu, kemahuan itu berbeza dengan keperluan, bakal isteri kamu meminta 90K untuk hantaran, berikan dia sekadar kamu mampu, agar dia membezakan sejauh mana akal fikiran, dan sejauh mana tuntutan iman. Cakap lebih tak bersempadan, takut tersasul dalam rentetan, untuk diri sendiri, kuat berdikari untuk terus maju kehadapan, jangan di harap kepada teman, bukan mereka selalu berpimpin tangan.

©NasrulPutra™

Fitnah Duniawi




Terlalu banyak fitnah di dunia kawan, yang tak soghir itu mudah disebar tangan, yang tak tahu, apa kurang menambah iklan, yang tahu buat cerita sedap di dengar teman.

Wahai sahabat, apa pun engkau dengar tentang diri ku, temui aku, dengar kan aku, lihat kan aku, dan perbandingkan dengan apa yang engkau tahu.

Firman Allah S.W.T

"Wahai orang-orang beriman! Jika datang kepadamu orang fasik yang membawa sesuatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum kerana kebodohan(kejahilan), yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu."
Surah Al-Hujrat (6)

Bunga di pagar



Garang-Garang si mata orang,
Jeling tanda suka tak suka,
Gengam-gengam si bunga orang,
Tangan sendiri berdarah luka.

©NasrulPutra™

Bunga Melor


Di hujung sana tempatmu, bunga melur
Bukan di taman yang indah, bunga melur
Hanya di sudut halaman
Tiada dihiasi jambangan indah permai

Tapi warnamu yang putih, bunga melur
Tandanya suci dan murni, bunga melur
Walaupun ditiup debu
Warnamu dan baumu tetap memikat kalbu

Ibarat gadis desa, bunga melur
Sederhana...
Walau kering tak bercahaya, bunga melur
Baumu memikat jiwa

Semoga sabar dahulu, bunga melur
Pada di satu ketika, bunga melur
Masanya kan menjelma
Disanjung dan dipuja
Oleh gadis remaja

Permaisuri setelah bonda


Nin dia kakanda beta, Tun nilam utama dan Tun Nilam kedua. permaisuri hidup beta setelah ibonda yang pertama.

©NasrulPutra™

Abah...


mata tua yang memandang aku itu...
bundar... pudar...

dia tak mahu bilang apa yang mencengkam jiwa usangnya
“biar”... katanya, “biar”...

wahai ayahanda
berhentilah walau sebentar
dan renungkan mataku yang melaut
khabarkan yang jujur dan ujar
apa menyerabut?

wahai ayahanda
bercukuplah menggagah tulang rapuhmu....
akukan lemahmu. ..
perikan penatmu....
kisahkan jerihmu...
aku mahu tahu....

mata tua yang bagai ada sakti dewa-dewi itu... harum.... senyum...
dipukaukan aku nan terus terpana dan terlupakan.. “biar”... katanya “biar”...

wahai ayahanda
bisikkanlah walau sekali
izinkan aku menumpangkan bahu
berikan aku seperca dari beban kamu

Tercekik air mata


Sudah cukup aku tercekik air mata hari ini, sudah cukup aku membela nasib mu selama ini, sudah cukup aku membiarkan mu bertalam dengan diri ini, yang ku luah, sedikit tak kau tanam dalam hati, aku penat, aku kecewa, tak terlintas dalam fikiran engkau salah satu pisau berduri... aku bebaskan engkau, sebagai mana fitrahmu kehendaki...jangan cari aku lagi.. kerana aku tidak berdiri disini lagi..

©NasrulPutra™

Jangan Banyak Tanya,, T.T


Abah tak ajar aku pasang mozek. tak pernah ajar aku ikat batu, tak pernah ajar apa kemahiran yang dia ada, kerana dia mengajar aku melalui pemerhatian, bila tolong abah buat semua tu, aku belajar sendiri tanpa banyak persoalan.

Dia ajar aku agar tidak banyak bertanya, bila di suruh "dik nas, ambil kan abah timbang air kat luar" aku hanya pergi ke luar dan terus mencari. tanpa perlu tanya apa-apa dia mana tempat spesifikasi, bodoh kah aku kerana menyusahkan diri? atau bodoh kah aku, jika bertanya, tapi hasilnya masih sama?

Abu Hurairah RA. berkata, Rasulullah SAW. bersabda, ....Allah pun membenci darimu tiga hal, berkata sesuatu yang tidak bermanfaat; banyak bertanya; dan menyia-nyiakan harta.” (HR. Muslim).

Abah tak beri aku carta alir kehidupan apa lagi SOP, kebahagian, ciptakan ianya sendiri.. dengan pembelajaran melalui pemerhatian, dengan pemahaman melalui pendengaran.

®NasrulPutra™

Pedih itu seketika...


Gegar tegar kaki melangkah,
bagaikan kaki bersulam besi,
Biar Indah kata pujangga,
Asalkan hidup berkias isi.

Apa dijaga lidah bergetar,
kalaukan ia tergigit juga,
Apa nak heran orang mengata,
Lambat laun kehausan juga.

Patahlah hati sikap manusia,
sakitnya rasa hatinya berang,
Tidak lah aku dendamnya lama,
bagaikan burung pulang ke sarang

©NasrulPutra™

Kini aku.. walau aku bukan..



aku tak bercinta untuk memiliki, 
aku tak bersama untuk menghayati,
aku tak sedia untuk bersama lagi,
namun...
aku mencuba untuk memahami,
aku berdiri untuk menjalani,
aku mendabik untuk melindungi

©NasrulPutra™

Sang Nahkoda


Dari melaka ke negeri pahang,
Singgah di Johor beli barangan,
Kami ucapkan selamatlah datang,
Apa yang kurang dicaci jangan.

Negeri Johor, aman sentosa,
Kaya dengan adat dan kata,
Niat di hati nak puas kan semua,
Maafkan aku sedang bertakta.

®NasrulPutra™

Sang Suami


Gagah langkah kaki terpalit,
Bagaikan pokok tidak berbuah,
Gagahkan diri menjalani nasib,
Bagaikan Jebat durhaka Tuah.

®NasrulPutra™

Penanda jalan





Entah mengapa abg berselfi dengan jalan, jalan.. yang di pijak henyak oleh orang lain, yang diguna bila ada tempat dituju, yang di kutuk maki bila ia berliku, yang tak pernah ada terima kasih atas taburan batu, yang salahkan ia bila ada kematian disitu, masih sombong kita ini, tak semua penanda jalan perlu di dongak, masih ada penanda jalan yang harus kita tunduk.

®NasrulPutra™

Tak kenal aku... maka kau takkan cinta



Hidup dengan aku mudah, jangan minta walau sesen, jangan beri walau sejuta, saat kamu mengadu keluh kesah, lemah longlai, hidup bersama aku, fikirkan semula sebelum kamu bersama, saat kamu sanggup susah untuk mengengam cita-cita, saat pada kamu segalanya indah belaka, jaga tutur bahasa mu saat berkata, yang mendengar sudah tentu mudah terluka, inikah tajam lidah mendepang dada, tak kenal aku... maka kau takkan cinta..



®NasrulPutra™


Canggung Pusaka




Menuju puncak terkedek-kedek,
Sampai kepuncak pastinya indah,
Otaknya tinggi berakal pendek,
Bagaikan pohon tidak berbuah,

Tiada kata secantik madah,
Habis madah, lidahnya kelu,
Kalau tak buang, takkan diludah
Bagaikan kera mendapat susu,


Perawan kampung petik cempaka
Dipetang redup lalu berseri
Jangan dicanggung adat pusaka
Sepanjang hidup malu sendiri.


©NasrulPutra™

Gentil Ro'pes




Habis sayang habis,
sikit tinggal sikit,
jari gentil ro'pes,
sikit tinggal sakit

pendua bagi kamu, saat kamu melihat dengan 2 warna, hitam atau putih? gelap atau terang? lari atau tatih? sembang atau bimbang? masih kaki ini lecak langkah kotor, masih tangan ini gengam rambut putih, masih lagi jiwa ini rapuh, masih lagi iman itu kukuh...

®NasrulPutra™


Mereka itu hanya pendatang.



Mereka itu hanya pendatang.

Mereka itu hanya pendatang, datang hanya membawa soalan, yang inginkan jawaban pemuas hati, aku pula pengemis simpati, yang tak ketagih pertanyaan tapi harapkan dimegerti, siapa mereka ini? bukanlah mereka ini sehari dua berlegar di depan diri, tidak juga mereka ini setahun jagung untuk belajar mengerti, terima kasih ya Tuhan... hadirkan mereka ini... walau soalan di ajukan hanya untuk pemuas hati, walau aku sedar aku tidak di megerti, tapi ia semua untuk sifat kendiri, agar aku sedar.... tidak semua kemahuan diri itu engkau miliki...

®NasrulPutra™